iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI INNOTalks 2 Sustainable Strategies: Mengubah Tantangan Menjadi Kesempatan di Dunia Bisnis Modern

Depok, 14 November 2024. Universitas Indonesia (UI) melalui Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) bekerja sama dengan INNOVARE, Departemen Pemberdayaan dan Inovasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI mengadakan INNOTalks 2 pada (28/9) di Balai Sidang UI. Kegiatan yang mengusung tema “Navigating the Path to Business Excellence: Streamlining Entrepreneurship for Sustainable Growth” ini, berhasil menarik perhatian lebih dari 80 peserta, yang terdiri dari mahasiswa, wirausahawan, hingga akademisi yang tertarik pada isu kewirausahaan dan keberlanjutan.

Dengan tujuan memberikan inspirasi sekaligus memfasilitasi penyusunan strategi bisnis berkelanjutan, INNOTalks 2 menjadi platform yang relevan untuk mendiskusikan tantangan dan peluang dalam dunia bisnis di era modern. Kasubdit Inkubator Bisnis DISTP UI, Prasandhya Astagiri Yusuf, Ph.D menegaskan pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam mendukung pengembangan kewirausahaan yang sustainable, menciptakan sinergi antara akademisi, pelaku industri, dan lembaga pemerintahan dalam mewujudkan tujuan bersama. “Kegiatan Innovare dan Innotalks BEM UI sangat penting untuk mendapatkan talent pool calon founder terbaik yang akan didorong untuk bergabung di program UI INCUBATE DISTP UI dengan pendanaan per startup hingga 1 Milyar rupiah untuk mengembangkan bisnisnya lebih lanjut,” ujar Prasandhya.

Pembicara dalam INNOTalks 2 merupakan figur-figur ternama di dunia kewirausahaan, di antaranya Chief Strategy Officer Pinhome, Qurrat Abu Ayyub; CEO Jacquelle, Budi Thomas; CEO Bromen, Thobroni Ali; CEO Nusantic, Revata Utama. Diskusi dipandu moderator, Aqil Drajat, Mahasiswa Berprestasi Vokasi UI sekaligus Founder Garland Fragrance.

Budi Thomas menekankan pentingnya keberanian untuk berinovasi dan mempertahankan identitas lokal dalam persaingan global. Ia menceritakan bagaimana Jacquelle, sebagai merek kecantikan lokal, mampu bersaing dengan merek internasional melalui strategi pemberdayaan lokal yang kuat. “Indonesia memiliki potensi besar di industri kecantikan. Kita perlu bangga dengan produk lokal dan terus mendorong inovasi untuk memenangkan pasar,” katanya.

CEO Bromen, Thobroni Ali, menggarisbawahi pentingnya model bisnis yang berfokus pada pelanggan. Menurutnya, bisnis yang sukses tidak hanya memberikan produk berkualitas tetapi juga mampu memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan secara berkelanjutan. “Mengutamakan pelanggan bukan sekadar pilihan, tetapi kebutuhan mendesak bagi bisnis yang ingin tetap relevan dan kompetitif di era yang berubah cepat ini,” ujarnya.

Dari perspektif Pinhome, Qurrat Abu Ayyub membagikan kisah sukses perusahaan proptech yang tumbuh pesat di Indonesia. Ia menekankan pentingnya membangun strategi bisnis yang didukung teknologi untuk menciptakan solusi berkelanjutan di sektor properti. “Dengan pendekatan berbasis teknologi, kami terus berupaya menghadirkan layanan yang relevan dan ramah lingkungan, yang bukan hanya bermanfaat bagi pengguna tetapi juga berdampak positif pada industri properti secara keseluruhan,” kata Qurrat.

Tak hanya berbagi pengetahuan, INNOTalks 2 juga menyediakan sesi panel diskusi dan quiz interaktif yang melibatkan peserta. Melalui pertanyaan-pertanyaan kritis yang diajukan, peserta diajak untuk menguji pemahaman mereka mengenai materi yang telah disampaikan. Acara ditutup dengan sesi studi kasus yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada para pembicara. Ini memberikan wawasan yang sangat berharga tentang penerapan strategi bisnis dalam konteks nyata, sekaligus memacu peserta untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi.

 

Penulis: DISTP/ editor: Finda Salsabila

 

Related Posts