Universitas Indonesia (UI) yang ditunjuk sebagai lead institution dalam Program Partnership in Research Indonesia and Melbourne (PRIME) mendampingi delegasi Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) mengunjungi University of Melbourne, Australia, Jumat (10/02). Tim UI dipimpin oleh Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dekan Fakultas Teknik, Prof. Dr. Heri Hermansyah, Direktur Riset dan Pengembangan UI, Munawar Khalil, Ph.D. yang juga bertindak sebagai Ketua Tim Teknis Project Management Officer (PMO) PRIME, Andriansjah, Ph.D. (Kasubdit Perencanaan dan Pengembangan Riset, Direktorat Riset dan Pengembangan UI) sebagai Koordinator Monitoring Evaluasi PMO PRIME, dan Suminto (Direktur Direktorat Administrasi, Data dan Pengelolaan Produk Riset dan Inovasi UI) selaku koordinator konsorsium. Kunjungan tersebut dihadiri oleh Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D. selaku Plt. Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemdikbudristek, dan Direktur Sumber Daya, Kemdikbudristek Dr. M. Sofwan Effendi.
Pada lawatan tersebut, delegasi PMO PRIME dari UI dan Kemdikbudristek diterima oleh Rektor University of Melbourne, Prof. Duncan Maskell, Prof. Michael Wesley (Deputy Vice Chancellor International, University of Melbourne), Prof. Vedi Hadiz (Assitant Deputy Vice Chancellor International), serta jajaran pimpinan dari University of Melbourne di Chancellery Building, University of Melbourne. Tim PMO PRIME melaporkan hasil kegiatan assessment para co-Principal Investigator konsorsium PRIME di University of Melbourne terhadap kemajuan kegiatan penelitian yang dilakukan pada tahun pertama pendanaan. Dalam program ini, terdapat total 6 project penelitian yang terdiri dari 5 project dalam bidang Kesehatan (PRIME-Health) dan 1 project di bidang sosial dan humaniora (PRIME-Social).
Munawar Khalil menyampaikan bahwa hasil evaluasi kegiatan penelitian PRIME yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) telah berjalan sangat baik, dengan konsorsium tim peneliti yang terdiri dari 3 PTN BH di Indonesia (UI, UGM, dan Unair) bekerja sama dengan University of Melbourne telah berhasil memenuhi seluruh target sasaran yang dijanjikan. Selain itu, komitmen in-kind contribution sebesar total AUD 200,000 dari University of Melbourne untuk mendukung kolaborasi riset juga telah terealisasi dengan baik dalam bentuk penyediaan berbagai kegiatan workshop, pengambilan data, analisis, dan lain-lain. Ia juga menyampaikan bahwa sejauh ini sudah ada dua mahasiswa Indonesia yang terdaftar di program S3 University of Melbourne dengan bantuan pendanaan dari Australian Awards dan LPDP yang akan menjadi bagian dari kegiatan riset di program PRIME ini.
Selanjutnya, Prof. Abdul Haris menyampaikan apresiasi yang sebesarnya kepada Kemdikbudristek, LPDP, dan University of Melbourne atas berjalannya Program PRIME ini. Hasil evaluasi tahun pertama program PRIME membuktikan bahwa kerja sama dan kolaborasi tim peneliti di UI, UGM, Unair, dan University of Melbourne merupakan kunci utama untuk menghasilkan produk riset dan inovasi yang unggul dan berdampak. Prof Haris menegaskan bahwa UI selalu berkomitmen untuk mendukung dan berperan aktif agar kerja sama dua arah dan lintas displin ini dapat terus berjalan dan semakin kuat. Dengan melihat pada kesuksesan PRIME-Health dan PRIME-Social, Prof. Haris berharap bahwa kemitraan ini juga dapat diperluas ke bidang lain seperti bidang keteknikan melalui PRIME-Engineering dan bidang sains melalui PRIME-Science.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Rektor University of Melbourne Prof. Duncan Makell menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bagian penting dari strategi University of Melbourne untuk bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga-lembaga di seluruh dunia untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan memperkuat kemampuan pembelajaran dan penelitian. Prof. Duncan Maskell mengatakan bahwa kerja sama dengan Kemdikbudristek dan universitas di Indonesia adalah bagian penting dari strategi kami untuk memperkuat hubungan global dan mempromosikan pendidikan dan penelitian berkualitas tinggi. “Kami sangat bersemangat untuk bekerja sama dengan Kemdikbudristek untuk membantu membangun kapasitas pendidikan tinggi dan meningkatkan mobilitas mahasiswa dan staf antar kedua institusi,” ujar Prof Duncan.
Kemdikbudristek menyambut baik kerja sama ini. Menurut Prof. Nizam, “Kami sangat senang bekerja sama dengan University of Melbourne untuk memperkuat kapasitas pendidikan tinggi dan riset di Indonesia. Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dan mempromosikan kerja sama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Kami yakin bahwa kerja sama ini akan membantu membangun masa depan yang lebih cerah bagi pendidikan tinggi dan riset di Indonesia.”
Lebih lanjut, Prof. Nizam menyampaikan bahwa seluruh pihak bersepakat untuk memperdalam kerja sama yang lebih komprehensif yang tidak hanya bertumpu pada kerja sama riset, namun juga kerja sama dua-arah dalam bidang pendidikan melalui program double degree level sarjana dan diploma hingga pertukaran staf. Selain itu, Prof. Nizam juga memandang bahwa kerja sama mutual ini perlu untuk segera diperluas ke bidang-bidang strategis lain seperti Engineering dan Sains.