Kamis (1/6/2017), memperingati Hari Lahir Pancasila, UI melaksanakan upacara bendera di halaman Gedung Pusat Administrasi Universitas di Kampus UI Depok.
Dalam kegiatan ini, Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M. Met sebagai pemimpin upacara membacakan naskah pernyataan UI yang diikuti oleh segenap sivitas akademika dan unsur kepengurusan UI.
Naskah pernyataan UI ini berisi lima poin, yaitu komitmen UI untuk terus menjaga keutuhan negara berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Kedua, UI menjunjung tinggi prinsip berserikat dan berpendapat sepanjang hal tersebut dilaksanakan dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Poin lainnya adalah UI menentang keras segala bentuk radikalisme, dan akan menindak tegas siapapun pihak yang bermaksud memprovokasi dengan tujuan untuk memecah belah bangsa.
Terkait dengan poin tersebut, UI juga akan selalu mendukung upaya perdamaian dalam penyelesaian konflik untuk mempromosikan keberagaman sebagai ciri khas Indonesia.
Terakhir, UI akan tetap berkomitmen untuk menegakkan nilai-nilai Pancasila bekerja sama dengan segenap komponen bangsa.
Kelima poin pernyataan UI ini sesuai dengan isi pidato Presiden RI yang turut dibacakan di kegiatan upacara ini.
Dalam isi pidatonya, presiden mengingatkan kembali semangat ruh keberagaman Indonesia.
“Harus diingat, bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Itulah ke-bhinneka tunggal ika-an kita,” bunyi salah satu isi pidatonya.
Menurut presiden, saat ini ke-bhinneka-an kita sedang mengalami tantangan dengan masuknya sikap tidak toleran yang mengusung ideologi lain selain Pancasila.
Terakhir, presiden mengajak seluruh komponen bangsa untuk saling bekerja sama menegakkan kembali nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sebagai ideologi bangsa.
Mengedepankan persamaan, bukan perbedaan.
“Kita Indonesia. Kita Pancasila. Semua Anda Indonesia. Semua Anda Pancasila. Saya Indonesia. Saya Pancasila,” tutup pidato presiden.
Penulis: Wanda Ayu A.
