Setelah menyelesaikan Ujian Nasional (UN) pada 16 April 2014 lalu, siswa SMA dan sederajat saat ini sibuk mempersiapkan diri untuk menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi. Sejumlah bimbingan belajar pun berlomba-lomba membuka program persiapan tes masuk perguruan tinggi. Tak sedikit orang tua siswa yang bersedia merogoh kocek dalam-dalam agar anaknya dapat mengikuti program jaminan di lembaga bimbingan belajar tertentu dan diterima di perguruan tinggi idaman.
Menjelang berbagai seleksi seperti SBMPTN, SIMAK UI, dan seleksi masuk perguruan tinggi lainnya, lembaga bimbingan belajar pun gencar menawarkan layanan intensif. Tidak sedikit lembaga bimbingan belajar yang bahkan menjamin siswanya diterima di perguruan tinggi yang dituju. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa lembaga bimbingan belajar menyewa lokasi belajar di UI.
Menurut Kepala Kantor Komunikasi Universitas Indonesia, Dra. Farida Haryoko, M.Psi., UI tidak terkait serta tidak bekerja sama dengan lembaga bimbingan belajar tersebut. UI, lanjutnya, tidak menjamin keberhasilan para peserta yang mengikuti bimbingan belajar intensif yang berlokasi di UI. “UI tidak menjalin kerja sama dengan bimbingan belajar manapun, termasuk dengan yang sedang menjalankan supercamp di sini,” jelas Farida.
Lebih lanjut ia mengatakan, UI juga tidak pernah bekerja sama dengan lembaga bimbingan belajar mana pun untuk mengadakan kegiatan tryout atau menjanjikan kemudahan untuk diterima di UI. UI, ungkapnya, dapat menuntut lembaga bimbingan belajar yang dalam kegiatannya mengatasnamakan UI, menggunakan nama, logo, atau identitas UI lainnya. (KHN)
