Surabaya, 5 Juli 2024. Universitas Indonesia (UI) berpartisipasi pada The 13th Joint Working Group (JWG) on Higher Education, Research, Innovation, and Entrepreneurship Indonesia-France yang berlangsung selama 3 hari (2-4 Juli 2024) di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Acara yang bertema “Fostering Indonesia-French Higher Education, Research, and Innovation Partnerships for an Advanced and Sustainable Future”, ini menghadirkan 60 partisipan dari universitas, 25 politeknik di Indonesia, serta 37 universitas, sekolah, hingga museum dari Prancis.
Pada sesi diskusi tematik bertema ekonomi hijau, ekonomi biru, kesehatan dan peralatan medis, guru besar UI bidang Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran (FK) UI, Prof. Dr. dr. Pramita Gayatri, Sp.A(K) memaparkan bahwa ekonomi hijau dan biru yang berfokus pada penggunaan berkelanjutan sumber daya alam dapat meningkatkan kesejahteraan manusia, mengurangi risiko lingkungan, dan menciptakan lapangan kerja yang ramah lingkungan. “Sektor kesehatan menghadapi tantangan ketidakmerataan akses dan beban penyakit, namun inovasi teknologi seperti telemedicine menawarkan peluang besar untuk peningkatan layanan kesehatan. Peralatan medis terus berkembang dengan teknologi canggih, menghadirkan efisiensi dan akurasi dalam diagnosis dan perawatan, meskipun tantangan biaya dan regulasi tetap ada,” ujarnya.
Lebih lanjut Prof. Paramita menyampaikan, “Saat ini, kita dihadapkan pada berbagai masalah yang hanya bisa diatasi melalui kerja sama multisektor, baik di dalam negeri maupun internasional. Harapannya, kolaborasi dalam bidang riset, inovasi, teknologi, dan budaya akan terus berkembang untuk menemukan solusi terbaik bagi kesejahteraan manusia, sambil tetap menjaga keberlanjutan lingkungan.”
Pada sesi pameran, UI diwakili oleh staf pengajar Departemen Mikrobiologi Klinik FKUI, Dra. Beti Ernawati Dewi, Ph.D. Booth UI menampilkan produk inovasi kesehatan dan peralatan medis. KODC Dengue yang lebih dikenal sebagai Alat Deteksi Cepat Dengue, Virna Glaucoma Implant, Implant Mini Kraniomaksimal, Grin Plasmafan, Neo Mikrocapiler Digital, Degasser Tablet (Degastab), Ekstrak Sambiloto dan Flocked Swab Hope and Solution for COVID-19 (HS19) merupakan beberapa produk yang ditampilkan.
KODC Dengue merupakan inovasi yang dihasilkan oleh tim peneliti FKUI yang diketuai oleh Dra. Beti Ernawati Dewi, Ph.D. KODC Dengue, menggunakan teknologi lateral flow immunoassay dengan membran nitroselulosa, nanopartikel berwarna (atau label), dan antibodi anti-NS1 dengue untuk memperoleh hasil pemeriksaan. Pertama, spesimen dimasukkan ke dalam sumur sampel; konjugat antibodi emas kemudian berikatan dengan antigen Dengue dalam spesimen dan selanjutnya berikatan dengan antibodi Anti- NS1 dengue yang sudah dilapiskan pada membran. Deteksi cepat KODC dikembangkan untuk mempercepat deteksi infeksi dengue yang seringkali terjadi di Indonesia sebagai negara endemik Demam Berdarah Dengue (DBD), kit ini didesain spesifik untuk virus dengue strain Indonesia dan tidak cross-reaction terhadap penyakit lain seperti Hepatitis B dan tifus.
Rangkaian terpenting dari kegiatan JWG 2024 adalah sidang pleno yang memfasilitasi pertukaran ide dan prioritas kedua negara. Indonesia dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Ir. Suharti, M.A. Ph.D., yang mengangkat isu kemitraan perguruan tinggi Indonesia dan Prancis serta diskusi dalam bidang riset, sains, dan inovasi antara kedua negara. Pertemuan tingkat tinggi ini merumuskan rancangan kemitraan Indonesia-Prancis di masa depan. Hal ini sejalan dengan tujuan JWG 2024 untuk memperkuat dan meningkatkan kerja sama Indonesia-Prancis pada bidang inovasi, riset, dan perguruan tinggi.
Direktur Inovasi Science Techno Park (DISTP) UI, Dr. Ahmad Gamal mengatakan, “Universitas Indonesia selalu berupaya untuk menghasilkan inovasi yang berdampak, baik secara komersial maupun secara sosial. Inovasi di bidang kesehatan merupakan salah satu keunggulan UI, yang produk-produknya banyak sudah terhilirisasi melalui kerja sama dengan industri alat kesehatan dalam negeri. UI juga berupaya untuk menghasilkan inovasi yang menjawab tantangan ke depan. Itu sebabnya kami berinvestasi pada pengembangan laboratorium dan teaching factory alat kesehatan, yang lebih bisa membantu penelitian dan pengembangan produk di bidang elektromedis, implan tulang dan gigi, stem cell (sel punca), dan berbagai produk obat, herbal, suplemen, dan vaksin.,” ujar Dr. Ahmad Gamal.