Depok, 11 Januari 2025. Universitas Indonesia (UI) meresmikan lima laboratorium canggih di bawah program UI-Net Zero Initiative (UI-NZI) pada Kamis (9/1), bertempat di Gedung Interdisciplinary Engineering (IDE) Fakultas Teknik UI. Kelima laboratorium—Energy Transition Laboratory (ETL), Sustainable Energy System Laboratory (SESL), Electric Vehicle Testing Laboratory (EV Testing Lab), Environmental and Conservation Laboratory (ECL), dan Indonesia Climate Modeling and Policy Hub (I-CLIMB)—ditujukan untuk mendukung transisi energi, keberlanjutan lingkungan, dan pencapaian target Net Zero Emission pada 2060.
Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, meresmikan laboratorium ini sebagai bagian dari komitmen universitas dalam memajukan riset berbasis interdisiplin. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa keberadaan fasilitas ini diharapkan tidak hanya menghasilkan luaran riset, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi publik dan industri.
“Yang kita harapkan sekarang tentu tidak hanya sebatas output-nya, tetapi juga dampak dari seluruh peralatan yang terinstal. Tentunya, harus ada aktivitas riset inovasi dengan memanfaatkan peralatan tersebut. Di mana nantinya akan menghasilkan publikasi ilmiah, hak kekayaan intelektual, teknologi, dan produk prototipe yang dapat menunjang industrialisasi dan ekonomi di negeri ini,” katanya.
Kelima laboratorium ini dibangun melalui dana hibah Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT) senilai 178 miliar rupiah dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. UI merupakan salah satu dari lima universitas terbaik di Indonesia yang menerima pendanaan ini.
Ketua UI-NZI, Prof. Dr. Ir. Widodo Wahyu Purwanto, DEA, menjelaskan bahwa laboratorium ini memiliki fungsi sebagai pusat riset interdisiplin yang berfokus pada tiga bidang utama, yaitu transisi energi, bio-konservasi, dan ekonomi hijau.
“Tujuan dari UI-NZI ini adalah menjadi pusat riset interdisiplin tiga bidang utama, yaitu energy transition, bio conservation, dan green economy, untuk merespons isu terkait perubahan iklim,” ujarnya.
Energy Transition Laboratory, yang terletak di Gedung IDE Fakultas Teknik, memfasilitasi riset terkait teknologi energi hijau seperti fotovoltaik, bahan penyimpan energi, dan hidrogen hijau. Sustainable Energy System Laboratory di lokasi yang sama mendukung pengembangan model sistem energi berkelanjutan berbasis data ekonomi, sosial, dan kebijakan.
Electric Vehicle Testing Laboratory, yang berada di Gedung iCELL Fakultas Teknik, berfungsi menguji performa, keamanan, dan efisiensi kendaraan listrik. Laboratorium ini juga memastikan kendaraan listrik memenuhi standar internasional melalui pengujian komprehensif terhadap komponen seperti baterai dan motor listrik.
Environmental and Conservation Laboratory, yang berlokasi di Gedung Laboratorium Riset Multidisiplin FMIPA UI, mendukung pelestarian lingkungan dan pengembangan teknologi ramah lingkungan. Laboratorium ini berfokus pada pemulihan ekosistem, pengelolaan sumber daya alam, dan perencanaan konservasi berbasis data ilmiah.
Indonesia Climate Modeling and Policy Hub di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI menjadi pusat kolaborasi antara peneliti, pemodel iklim, dan pembuat kebijakan untuk menciptakan solusi berbasis data terhadap tantangan perubahan iklim. Laboratorium ini bertujuan mendukung transparansi, pemberdayaan, dan kolaborasi lintas institusi.
Dengan peresmian lima laboratorium ini, Universitas Indonesia memperkuat posisinya sebagai institusi riset kelas dunia yang berkontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan. Fasilitas ini diharapkan mempercepat terciptanya solusi inovatif untuk tantangan perubahan iklim sekaligus memperkuat kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah.