Universitas Indonesia (UI) lewat Fakultas Psikologi menyediakan layanan bagi mahasiswa berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas yang membutuhkan pendampingan. Hal tersebut disampaikan Ketua Program Sarjana Fakultas Psikologi UI, Prof. Dr. Frieda Mangunsong, M.Ed., Psi. Tak tanggung-tanggung, layanan tersebut tersedia bagi setidaknya 200 mahasiswa dari jenjang S1 Reguler, 50 mahasiswa S1 Paralel, dan 40 mahasiswa S1 Kelas Khusus Internasional (KKI). Pendamping atau fasilitator untuk mahasiswa penyandang disabilitas diseleksi terlebih dahulu oleh Fakultas Psikologi. “Tidak ada persyarataan khusus, kita siap membantu siapa saja,” ucap Frida.
Lebih lanjut Frieda mengatakan, pendampingan untuk mahasiswa penyandang disabilitas akan disesuaikan dengan permintaan dan kondisi mahasiswa. Mahasiswa penyandang disabilitas yang sudah terbiasa mandiri, umumnya tidak membutuhkan banyak bantuan. Sebelumnya, Fakultas Psikologi UI pernah membantu penyelenggaraan perkuliahan untuk mahasiswa yang mengalami mental retardasi di Politeknik Negeri Jakarta. Bekerja sama dengan Pusat Kajian Disabilitas UI, Fakultas Psikologi secara berkala juga menyelenggarakan pelatihan disability awareness bagi warga UI.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Bambang Wibawarta, S.S., M.A. menegaskan bahwa UI tidak pernah membeda-bedakan mahasiswa penyandang disabilitas dengan mahasiswa lainnya. Ia juga menekankan bahwa UI terus berupaya menyediakan akses pendidikan terbaik bagi mahasiswa penyandang disabilitas di UI. Ia mencontohkan, ketika dalam sebuah kelas terdapat mahasiswa penyandang disabilitas, perkuliahan dapat berlangsung di lantai dasar agar tidak menyulitkan. Komitmen UI terhadap penyandang disabilitas juga ditunjukkan dengan penyelenggaraan kuliah Bahasa Isyarat. Dalam kuliah tersebut, UI mendatangkan sejumlah dosen penyandang tunarungu untuk mengajarkan bahasa isyarat.
Selain itu, UI juga berupaya memudahkan mahasiswa penyandang disabilitas lewat pengadaan fasilitas tertentu seperti printer braille bagi mahasiswa tunanetra. Terkait proses seleksi masuk UI, Bambang Wibawarta memastikan bahwa seleksi masuk UI tidak didasarkan pada kriteria yang terkait dengan keterbatasan fisik calon mahasiswa. Sejumlah mahasiswa penyandang disabilitas antara lain pernah atau masih belajar di Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI. “Ketika mereka (mahasiswa penyandang disabilitas) masuk UI, kita berikan sedapat mungkin kemudahan. Tidak ada diskriminasi,” tegas Bambang. (KHN)