iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI Wujudkan SDGs di ASEAN dan Global South

Depok, 25 Mei 2023. Teknologi digital memiliki peran yang penting dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) di ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) dan the Global South secara umum. Meski teknologi digital memiliki potensi besar dalam mendukung pencapaian SDGs, tantangan seperti kesenjangan akses, infrastruktur yang kurang berkembang, dan kerentanan terhadap kejahatan siber perlu diperhatikan.

Berangkat dari masalah tersebut, Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH) bekerja sama dengan Microsoft dan ASEAN Foundation menyelenggarakan Policy Dialogue bertajuk “Digital for Development in the ASEAN and Global South: Unlocking the Potential of Technology for Sustainable Growth and Inclusion”. Kegiatan yang didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia ini diadakan di ASEAN Hall, Jakarta, pada Selasa (23/5).

Pada kesempatan itu, Dekan FH, Dr. Edmon Makarim, S.Kom., S.H., LL.M., mengatakan, diskusi ini penting dilakukan untuk mengeksplorasi potensi teknologi digital dalam mewujudkan SDGs. “Revolusi digital atas peluang-peluang yang belum pernah ada sebelumnya membuat tantangan global baru. Teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan banyak hal, mulai dari smart city, solusi energi jernih, hingga pertanian berkelanjutan, namun juga harus diimbangi dengan keamanan, keselamatan, dan privasi,” ujar Dr. Edmon.

Potensi penggunaan teknologi digital memiliki beberapa implikasi bagi perkembangan ekonomi digital, termasuk di ASEAN. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Dr. Ir. Mohammad Rudy Salahuddin, MEM, menyebutkan bahwa pada 2022, nilai ekonomi digital ASEAN mencapai USD 194 miliar dan diperkirakan akan meningkat hingga USD 1 triliun pada tahun 2030. Pencapaian tersebut akan membantu ASEAN menjadi ekonomi digital terdepan di dunia.

Menurutnya, berbagai capaian transformasi ekonomi digital merupakan langkah strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi pembangunan berkelanjutan. “Untuk mencapai 17 target SDGs, digitalisasi memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembangunan berkelanjutan di berbagai industri. Teknologi digital berkontribusi pada semua target SDG, terutama pada pilar SDG 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Infrastruktur serta layanan teknologi informasi dan komunikasi yang efisien dan terjangkau dapat mendorong negara-negara untuk meningkatkan daya saing dan kemakmuran ekonomi,” kata Dr. Rudy.

ASEAN Executive Director, Dr. Piti Srisangnam menyampaikan bahwa teknologi digital telah menjadi kebutuhan yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan saat ini dan telah mengubah cara masyarakat menjalankan bisnis dan meningkatkan komunikasi. Akan tetapi, kemajuan ini belum dimaksimalkan dan kawasan ASEAN global & SEA belum sepenuhnya menyadari potensi pertumbuhan dan inklusi yang berkelanjutan ini. Dalam konteks ASEAN, digitalisasi masih menjadi isu yang signifikan.

“Saat ini, sekitar setengah dari penduduk ASEAN kekurangan konektivitas, bahkan jumlah ini lebih tinggi di daerah pedesaan. Hal itu sering terjadi karena keterbatasan infrastruktur dan sumber daya. Namun, masalah ini tidak hanya dipengaruhi oleh akses komunikasi, tetapi juga oleh implikasi politik. Mereka yang tertinggal berada pada posisi yang kurang menguntungkan dalam hal akses informasi, kesempatan kerja, dan banyak hal. Oleh karena itu, semua warga negara harus dipastikan memiliki akses yang sama ke teknologi digital dan sumber daya untuk pembangunan sosial ekonomi,” ujar Dr. Piti.

Sementara itu, President Director Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, mengatakan, ASEAN sebagai bagian dari the Global South memiliki potensi besar untuk tumbuh secara berkelanjutan dan inklusif, serta berpotensi menjadi salah satu kekuatan dunia. Pertumbuhan berkelanjutan tersebut dapat dicapai dengan memanfaatkan ekonomi digital yang berbasis teknologi. Terkait potensi teknologi digital ini, pada acara tersebut, dihadirkan pula beberapa narasumber yang membahas materi terkait peran teknologi digital dalam implementasi SDGs, peran AI generatif dan keamanan siber dalam implementasi SDGs, serta tantangan implementasi SDGs dan penguatan kemitraan di ASEAN dan Global South.

Diskusi yang diikuti oleh para pembuat kebijakan, praktisi pembangunan, organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan pelaku sektor swasta ini mengeksplorasi isu-isu kebijakan utama, peluang, dan tantangan terkait dengan digital untuk pembangunan serta mengidentifikasi strategi untuk memanfaatkan potensi teknologi untuk memajukan SDGs. Hasil dari diskusi ini akan dituangkan dalam bentuk Policy Brief yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembuat kebijakan dalam mengoptimalkan peluang teknologi digital untuk kemajuan masyarakat di kawasan Selatan.

Related Posts