iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Upaya Tingkatkan Layanan Kesehatan Masyarakat Melalui Integrasi Big Data dan Transformasi Digital

Indonesia tengah mengupayakan transformasi kesehatan dengan salah satu pilarnya adalah digitalisasi kesehatan. Hal itu memungkinkan masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan yang lebih luas, di mana saja dan kapan saja. Pernyataan ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc., dalam Seminar Online Nasional FKM UI Seri 20 berjudul “Implementasi Transformasi Sistem Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Era Digital” pada awal Desember ini (Sabtu, 3/12).

Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc.

Terkait sistem interoperabilitas big data kesehatan dan perkembangan transformasi digital kesehatan di Indonesia, ada tiga prioritas program dari transformasi digital kesehatan yang difokuskan Kementerian Kesehatan RI, menurut Arief Faqihudin S.T. selaku Strategy and Planning Manager, Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI, (1) Integrasi data kesehatan berbasis individu, (2) Digitalisasi dan juga simplifikasi layanan kesehatan, dan (3) Upaya Kementerian Kesehatan mendorong ekosistem inovasi kesehatan untuk terus bertumbuh. Langkah strategis yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan mewujudkan tiga platform, yaitu SatuSehat –platform layanan kesehatan digital Indonesia yang diperkenalkan oleh Kementerian Kesehatan RI–, dashboard satu data kesehatan, dan Citizen Health App. SatuSehat diharapkan dan ditujukan guna membantu Kementerian Kesehatan dan ekosistem inovasi kesehatan terkait sistem interoperabilitas big data kesehatan, khususnya untuk pasien ke depannya,” kata Arief.

Guru Besar UI Prof. dr. Kemal N. Siregar, S.K.M., M.A., Ph.D

Guru Besar UI Prof. dr. Kemal N. Siregar, S.K.M., M.A., Ph.D., menyampaikan pentingnya digitalisasi pada layanan kesehatan primer, salah satunya melalui Smart Puskesmas yang merupakan sistem pelayanan kesehatan primer berbasis artificial intelligence.  Transformasi ini diharapkan dapat berfokus pada pencegahan dan deteksi dini penyakit, memberikan personalized care, serta turut melibatkan pasien puskesmas secara aktif.

Selain itu, terdapat aplikasi dan situs website Halodoc yang menjadi layanan telemedicine yang banyak digunakan selama masa pandemi. Aplikasi tersebut menjadi penghubung mitra fasilitas kesehatan dengan masyarakat. Umumnya, untuk mendapat pelayanan kesehatan, masyarakat membutuhkan waktu hingga 4 jam. Dengan adanya telemedicine, masyarakat hanya membutuhkan waktu 35 menit. “Hadirnya aplikasi kami membuka akses bagi masyarakat daerah untuk bisa menikmati layanan kesehatan yang sama dengan masyarakat di kota-kota besar,” ujar Chief of Medical Halodoc, dr. Iwan Heriyanto, MARS.

Seminar yang diselenggarakan mahasiswa Program Studi S-2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) FKM UI turut dihadiri Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan RI, Setiaji, S.T, M.Si. Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia dengan adanya perkembangan digitalisasi dan mendorong pemahaman serta kesadaran tenaga kesehatan, akademisi, dan masyarakat umum untuk berpartisipasi aktif mewujudkan transformasi digital pelayanan kesehatan di Indonesia.

Koordinator acara sekaligus dosen FKM UI, Dr. Robiana Modjo, SKM., M.Kes., mengatakan bahwa transformasi data digital menjadi sarana dalam memperkuat data kesehatan yang terintegrasi sehingga meningkatkan literasi kompetensi SDM di bidang kesehatan dan memperkuat jejaring di tingkat nasional maupun internasional.

Related Posts