id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Warjito: Dinamika Bubble dan Aplikasinya Pada Engineering

Sabtu, 27 Maret 2021, Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D memimpin Sidang Terbuka Upacara Pengukuhan Guru Besar (GB) UI. Di antara yang dikukuhkan adalah Prof. Ir. Warjito, M.Sc., Ph.D yang berasal dari Fakultas Teknik (FT) UI. Pengukuhan yang dilakukan secara virtual tersebut antara lain dihadiri oleh Dr. Imam Aprianto Putro (Komisaris Utama PT PUSRI), Prof. Dr.-Ing. Ir. Priyono Soetikno, DEA (Guru Besar Institut Teknologi Bandung), Prof. Ir. Sutardi M.Eng., Ph.D (Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember), para dekan/direktur dari 17 Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi di UI, serta 305 guru besar UI yang hadir. Sidang Terbuka Upacara Pengukuhan Guru Besar (GB) UI ini disiarkan juga melalui UIteve dan kanal Youtube UI.

Prof. Warjito yang dikenal sebagai pakar dalam bidang mekanika fluida, menyampaikan pidato pengukuhannya yang berjudul “Dinamika Bubble dan Aplikasinya Pada Engineering”. Ia menyelesaikan studi jenjang sarjana program studi teknik mesin di FTUI, lalu melanjutkan studi magister dan doktor di Hokkaido University, Jepang. Selama tiga tahun terakhir, ia telah menghasilkan 21 karya ilmiah yang berhasil dipublikasikan di berbagai jurnal nasional dan internasional. Selama periode 2017-2020, sebanyak 25 prosiding terindeks Scopus telah dihasilkannya.

Ia memaparkan bahwa bubble menjadi tema penelitian yang sangat aktif di dunia. Aplikasi bubble banyak pada berbagai bidang dan hampir semua cabang engineering dari teknik sipil, kapal, material, mesin, nuklir, kelautan dan biologi laut, mineral, kimia, dan sebagainya, termasuk bidang medis. Banyak hal tentang dinamika bubble telah dipahami. Kendati begitu, bubble semakin menantang untuk dipelajari, terutama pada dinamika dan aplikasi bubble ukuran sangat kecil: micro bubble dan nano bubble, sonoluminescence dan sonochemistry.

Menurut KBBI, bubble adalah gelembung, merupakan fasa gas yang larut dan terperangkap dalam fasa liquid. Untuk beberapa kasus, fasa gas tersebut merupakan uap dari fasa liquid. Dalam kondisi alamiah, semua liquid mengandung sejumlah gas dalam bentuk bubble, namun dengan ukurannya yang kecil kadang tidak nampak oleh mata.

Tekanan cairan di sekeliling bubble mempunyai peran penting dan menentukan dinamika gelembung, katanya. Jika tekanan disekitar bubble berubah, bubble akan mengalami deformasi, osilasi, bahkan pecah. Beberapa studi tentang aliran bubbly yang mengalami perubahan tekanan pada venture menunjukkan perilaku penting bubbly flow seperti: distribusi void fraction, kecepatan, dan jatuh tekanan. Deformasi yang berlebihan akan menyebabkan bubble pecah.

Prof. Warjito menjelaskan bagaimana proses bubble bisa pecah secara ilmiah. Proses diawali dengan bubble yang mengalami pressure gradient, pertama-tama titik pusat bubble berpindah ke arah sisi tekanan rendah. Kemudian dinding bubble di sisi tekanan tinggi berakselerasi lebih besar dibanding permukaan yang lain, sehingga terbentuk cekungan yang berkembang menjadi jet. Bubble terbentuk karena dinamika lingkungan bubble berosilasi dan pecah menimbulkan fluktuasi tekanan di sekitarnya. Contoh suara yang ditimbulkan oleh bubble adalah suara yang muncul saat air dipanci mulai mendidih, suara air hujan saat menumbuk genangan air, dan suara yang muncul pada pompa karena kavitasi.

Selanjutnya, ia memaparkan aplikasi penting bubble pada dunia engineering yaitu flotasi. Flotasi adalah proses pemisahan yang bekerja berdasarkan selektivitas suatu material/bahan terhadap media tertentu dalam hal ini air dan udara. Proses flotasi memanfaatkan sifat permukaan material/bahan yaitu hydrophobic (takut akan air) dan hydrophilic (suka air). Pada suatu sel flotasi udara dinjeksi dari bagian bawah membentuk bubble bergerak ke atas dan bertemu dengan bahan tambang yang diumpan dari bagian tertentu sel flotasi. Efektivitas flotasi ditentukan oleh tiga hal yaitu probabilitas tumbukan, pelekatan, dan kestabilan pelekatan partikel. Stabilitas ini penting, karena jika stabil maka partikel bersama bubble akan bergerak ke atas dan terpisah dengan kotoran. Namun, jika tidak stabil, maka proses pemisahan tidak terjadi.

Guru besar FTUI ini aktif dalam bidang industri, salah satunya terlibat dalam Damage Assessment PLTU Palu bekerja sama dengan Departemen Teknik Sipil dan Teknik Melatulurgi pada tahun 2018.

Related Posts